Jumat, 09 November 2012

Andai Aku Menjadi Ketua KPK

Indah rasanya bisa menuangkan ide-ide positif yang begitu kita tunggu-tunggu untuk menyalurkannya. Betapa girang, semangat, dengan semangat bara api yang tak pernah kenal padam. Semua itu karena gerah melihat, mendengar, merasakan kasus-kasus KORUPSI yang membuat telinga ini panas, hati ini gerah, dan amarah pun memuncak karena nutrisi setiap pagi, siang, sore, dan malam hanya kasus korupsi yang satu ke kasus korupsi yang lain. Rasanya ingin amarah itu dilontarkan langsung dihadapan para koruptor yang tak pernah sungkan, tak pernah ngerasa bersalah, dan tak pernah menyadari cara yang sangat menjijikkan ini. Betapa tidak, dari segala penjuru negeri ini masih banyak masyarakat kita yang sangat menderita, bahkan menunnggu uluran tangan pemerintah. Mereka mencoba untuk bisa bertahan hidup dari negeri yang kaya ini, mulai dari pemulung, pengemis, buruh tani, buruh cuci, buruh pabrik, bahkan mereka rela untuk menantang kehidupan liar dihutan demi mengais secuil rizki dibandingkan para koruptor yang enak-enakan makan uang rakyat untuk hidup berfoya-foya, hidup enak, hidup serba cukup, dan bahkan mereka enjoy dengan menikmati kenyamanan diatas penderitaan masyarakat yang seharusnya mereka lindungi hak-haknya, yang seharusnya mereka perjuangkan untuk hidup layak, seharusnya mereka ayomi dan mereka kita beri kesempatan untuk bisa menikmati kehidupan yang layak.

KORUPTOR ataupun tikus-tikus kantor yang tak pernah jijik melihat dirinya yang sesungguhnya tingkah lakunya sangat menjijikkan, gambaran ataupun penyebutan dengan seekor tikus aja ternyata masih kurang mengena dan tak membuat mereka berfikir ulang jika disamakan dengan seekor tikus. Hewan pengerat yang lebih suka hidup dilahan-lahan yang lembab, jorok, kotor, dan memakan kotoran-kotoran yang tak layak kita makan oleh manusia, tapi mereka menikmati makanan itu dengan penuh kelezatan yang seolah tak ada rasa jijik sama sekali. Mereka bahkan bangga dengan menikmati semua fasilitas yang kotor, menjijikan dan jorok. Sungguh sangat menjijikan!!

KPK merupakan badan atau lembaga yang dibentuk oleh pemerintah untuk memberantas korupsi atau tikus-tikus kantor. KPK disini sangat berperan penting dalam memberantas tikus-tikus yang masih berkeliaran seenaknya aja di tempat mereka mencari nafkah. Memang seolah KPK itu dilema jika harus langsung tegas memvonis salah para koruptor, tetapi itu semua harus dipertegas biar tidak menjadi lubang-lubang yang dimanfaatkan oleh orang-orang yang tak punya hati nurani. Semakin kita lengah taupun semakin kita memberi kesempatan dan peluang kepada tikus-tikus kantor itu, maka akan semakin banyak masyarakat kita yang dirugikan, semakin banyak masyarakat kita yang semakin menderita. Satu tikus kantor itu melakukan korupsi, ribuan orang merasakan ketidakadilan disini. Apakah adil jika para koruptor itu hukum ringan?! Apakah adil kalau koruptor itu kita masukan ke dalam bui yang malah layak kita sebut tempat hiburan mereka?! Itukah keadilan di negeri ini? Segitukah kekuatan hukum di negeri ini untuk para koruptor yang menyengsarakan ribuan umat manusia di negeri ini? Pantaskah itu??!!!!!
PANTASKAH??!!!

Akan terlihat tidak manusiawi jika kita menghukum para koruptor ini dan tidak memikirkan keluarga mereka yang ditinggalkan, tapi akan sangat tidak manusiawi lagi kalo kita tahu keadaan masyarakat kita yang kita pimpin itu kelaparan, kesusahan, dan sangat membutuhkan pertolongan! Kalau kita memikirkan orang-orang yang para koruptor tinggal saat mereka dihukum, harusnya masyarakat yang mereka tindas jauh lebih difikirkan lagi. Memang mereka meninggalkan istri, anak mereka saat mereka di bui, ingatlah bahwa kesuksesan seseorang itu pasti ada orang lain dibalik kesuksessannya, jika itu dibalik, "Ingatlah bahwa kegagalan mereka itu pasti ada orang dibaliknya!" Betapa tidak, bisa dipastikan kalau dibalik mereka korupsi, pasti ada dukungan dari orang-orang dibelakang dia. Jadi, sangat tidak manusiawi jika kita melindungi dan memikirkan keluarga yang ditinggalkan, tetapi kita tidak menghiraukan masyarakat kita yang bertahun-tahun menderita karena ulah para koruptor.

Semua itu harus kita pertegas untuk para koruptor. Maka saat aku menjadi ketua KPK, maka hukuman matilah yang pantas mereka dapatkan, bermilyar-milyaran uang masyarakat untuk kepentingan pribadi, bertriliyun-triliyunan uang yang mereka pakai untuk kepentingan pribadi. Masih layakkah mereka hidup?! TIDAK!! Mereka layak untuk kita adili dengan seadil-adilnya, karena merekalah yang menyengsarakan masyarakatnya. Pemimpin seperti itukah yang akan kita perjuangkan terus? Tidakkan? So, TEGASKAN HUKUMAN kepada PARA KORUPTOR!!

Dan jika saya menjadi ketua KPK, saya akan mengawali dari diri saya pribadi untuk mendidik diri saya pribadi untuk tidak mempunyai jiwa koruptor. Karena semua itu dari hal yang kecil, dan hal yang besar akan mengikuti itu semua. Dari hal-hal yang terlihat sepele akan mempunyai dampak yang jauh lebih nyata dan itu semua harus kita tumbuhkan dari diri kita pribadi, dari diri pribadilah kita didik dan tanamkan dengan pendidikan yang penuh karakter kepemimpinan yang benar-benar adil, tegas, dan bisa menjadi tauladan orang lain. Tanpa menutup mata, saya manusia biasa yang tak lepas dari kesalahan yang mungkin saya buat sendiri. Apabila itu terjadi saya akan menerima konsekuensi yang benar-benar adil dalam hukum yang tegas, bersih dan jujur. Apabila itu sudah saya lakukan maka langkagh selanjutnya yang saya lakukan adalah merangkul masyarakat secara umum, karena secara tidak langsung badan KPK tidak akan bersih dan tercapai visi dan misi KPK tanpa ada dukungan yang nyata dari rakyat. Siapapun mereka harus saya tanamkan semuanya itu dari awal. Dari usia sedini mungkin saya ajarkan jiwa-jiwa yang mempunyai karakter untuk tidak korupsi. Berikan dan ajarkan mulai dari usia mereka yang masih bersih, didik mereka menjadi insan-insan yang berkarakter dalam kepribadian seorang pemimpin yang tegas dan tidak berjiwa bersih. Dari sinilah saya mulai untuk mengajak semua kalangan masyarakat untuk menanamkan kepribadian yang berkarakter, jujur, dan bersih melalui pendidikan formal maupun non formal. Bersihkan negeri ini bersama generasi yang bersih dan jiwa-jiwa pemimpin yang benar-benar mempunyai karakter yang hebat!! Dari generasi-generasi inilah yang akan membangun dan memperjuangkan negeri ini, yang tidak hanya memikirkan dirinya sendiri, tetapi lebih mengutamakan kepentingan rakyat yang benar-benar nyata membutuhkan uluran tangan-tangan pemimpin yang jujur. berani, dan tegas.

Tegas bukan berarti melakukan kekerasan. Itulah yang akan saya tanamkan bersama-sama dalam organisasi yang saya pimpin. Dimulai dari hal yang kecil untuk saling menjaga antar anggota dalam organisasi ( menjaga disini bukan berarti menutupi kesalahan anggota), dari hal yang terlihat sepele inilah saya kan mengajak anggota KPK untuk lebih peduli terhada penderitaan yang lebih besar diluar dari anggota (rakyat). Untuk itu saya harus tegas dengan hal-hal kecil didalam keanggotaan saya, yang salah ya dihukum, yang benar ya dirangkul. Apabila semua anggota sudah saya rasa mendekati sempurna, saya akan mengajak badan-badan legislatif dan yudikarif untuk berperan langsung dalam pemberantasan korupsi. Saya satu yang akan lakukan terhadap badan legislatif dan yudikatif adalah menjelaskan secara tegas konsekuensi tindak pelanggaran terhadap para pelaku korupsi. Selanjutnya saya dan anggota akan melanjutkan apa yang dilakukan badan KPK yang selama ini sudah dilakukan (mengungkap oknum-oknum yang terlibat secara langsung atau tidak langsung yang melakukan tindak korupsi).

Dengan landasan yang saya bangun sekiranya sudah cukup kuat, maka saya akan mengajak presiden negeri ini untuk mempertegas hukum yang ada di negeri ini. Jika salah, katakan salah. dan Jika benar ya katakan benar.